Sebuah Kisah Klasik

Assalamualaikum wr wb.

Denger lagu itu, pertamakali di GenFM pas Work at Home, tepatnya di kontrakan.. Saat itu awan sedang mendung, *semendung mataku.  Yap, netes(udah nggak #dunanges lagi). Ada banyak kenangan di tempat tinggalku saat ini, tiba-tiba serasa nyata, aku lihat sekali lagi. Mas Bayu, Mas Asep, Mas Hendras, Mas Rio. Sadar atau tidak, kalianlah yang selama ini ada. Melukis memory ingatanku, memoles jalan pikiranku, merubah cara pandangku. Yap, hadirku mungkin seperti bocah usil yang cuma bikin chaos, banyak nyusahin kalian. Tapi dari kalian aku sudah belajar banyak hal, belajar menghargai, mengalahkan ego, belajar berbicara, dan bersikap.

Now i m still here, you all left this Kontrakan one by one within last 3 years. Seperti lepasnya payung digenggaman kala hujan,  kadang sesuatu akan lebih terasa berharga jika kita mulai kehilangan. Mungkin memang sudah skenarioNya. Aku ikut tersenyum saat kalian berhasil melanjutkan phase hidup kalian, yang mungkin memang sudah kalian dambakan dari jauh hari. Di saat yang sama, aku menangis. Mampukah aku menghadapi kerasnya hidup di sini? sendiri? rengekanku kala itu. Aku sempat hilang arah lagi, apalagi dia yang sudah banyak aku diskusikan ke kalian, yang kalian sangat tidak dukung untuk dekat denganku.. kali ini harus benar-benar aku relakan(lagi) untuk seterusnya. Semua aku anggap sebagai Ujian. Kembali ke tujuan awalku datang ke kota ini. Batu ini harus diasah agar bisa bermetamorfosis, kalau gagal akan menjadi pasir, kalau berhasil akan menjadi berlian, sesuatu yang lebih berharga.

Terimakasih banyak mas mas. Terimakasih udah mau banyak direpoti, terimakasih sudah menerimaku di sini, maafkan kelebay anku, maaf belum bisa bales kebaikan kalian sepenuhnya.

Its not typically of me to easily saying love directly to person, but i know, i love you all from the bottom of my heart.

Pada akhirnya,proses hijrah ini harus tetap berlanjut.

 

 

yang mengaku adek kalian.

Rendy..

img_0356

BnB

IMG_20160807_121218.jpg

One thought on “Sebuah Kisah Klasik

Leave a comment